Artikel : "Anak muda sebagai pewaris kebudayaan Sulut"

Tema : Mari jo jaga torang pe budaya

"Anak muda sebagai pewaris kebudayaan Sulut"

Sulawesi Utara adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi dalam kekhasannya. Hal ini terbukti dengan keanekaragaman yang bisa di jumpai di Provinsi ini seperti bahasa, makanan, tempat wisata, tarian, adat istiadat, dll. Budaya-budaya ini tercipta karena kebijaksanaan dan pola hidup nenek moyang kita yang berlandaskan nilai-nilai luhur. Kita patut berbangga karena Sulut memiliki identitas atas budaya yang dihasilkannya.

Tetapi, keanekaragaman ini mulai menggeser dari gaya hidup penduduk Sulut. Dunia yang semakin instan, gaya hidup yang semakin modern, dan teknologi yang semakin canggih menjadi tuntutan dalam persaingan dan arus global. Khususnya, sekarang Sulut merupakan daerah yang menjadi lahan pengembaraan bangsa-bangsa asing. Hal ini membawa dampak bagi orang-orang Sulut, khususnya kaum muda. Kenyataannya, anak muda yang cenderung gengsi, individualis, konsumtif dan mengikuti tren, membuat pemikiran mereka tentang seni budaya yang telah ada dianggap kuno dan ketinggalan jaman. Sehingga mereka kurang meminati budaya daerah dibanding budaya luar. Contohnya saja, kita bisa menduga berapa banyak anak muda Sulut yang bisa menguasai bahasa daerah. Mereka cenderung menyukai bahasa gaul, terlebih bahasa asing. Terasa kuno jika tidak bisa menguasai bahasa-bahasa tersebut. Di sisi lain, anak muda Sulut yang lebih memilih mendengarkan lagu-lagu dari luar negeri dibanding lagu daerah. Contoh lain, kawula muda jarang pergi ke festival seni budaya dan lebih suka pergi ke konser musik /acara tarian luar. Jika ditinjau, perubahan budaya ini sebenarnya tidak berdampak buruk jika bisa diseimbangi dengan budaya Sulut sebenarnya. Kita bisa bayangkan jika anak muda tidak memiliki sikap yang positif pada budayanya, pelan tapi pasti budaya Sulut akan punah. Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan?

Meskipun budaya luar mulai mempengaruhi kehidupan masyarakat Sulut, pelestarian budaya daerah perlu dimaksimalkan agar tidak hilang begitu saja. Misalnya, lewat pendidikan formal. Budaya bisa dipelajari dengan menambahkan mata pelajaran budaya daerah dan kegiatan-kegiatan di sekolah. Dengan begitu, mereka bisa belajar dan mendalami dengan baik akan pentingnya menjaga warisan nenek moyang kita. Pendidikan informal juga bisa dilakukan, jika memiliki orang tua yang bisa berbahasa daerah, menari, bisa memasak makanan daerah, mengetahui adat istiadat dan tempat wisata, hendaknya dipelajari dan diaplikasikan. Selain itu, peran pemerintah dalam Sosialisasi dan Pelestarian lewat event-event seni budaya, seperti festival, pesta rakyat, pawai, pameran, dan promosi secara berkala sehingga informasi mengenai seni budaya bisa lebih mudah diperoleh dan anak muda partisipasi dalam mengembangkan potensi budaya daerah. Ini adalah daerah kita, bukankah kita yang harus melestarikannya?

Festival Kunci Taon 2012 - Taman Kota Tomohon

Posted in: Article